Jakarta —Hari kebangkitan nasional tahun 2024 mengusung tema “Bangkit Untuk Indonesia Emas”.
Tema ini tentunya berkorelasi positif dengan Sejarah awal 116 tahun yang lalu ketika Dr.Sutomo dan para sahabat STOVIA mendirikan perguruan Budi Oetomo.
Cita-cita yang mulia kala itu dengan bekal untuk membakar semangat nasionalisme dan menjadi simbol pemersatu Indonesia.
Lebih dari 1 abad berlalu dan Bangsa Indonesia terus bertumbuh dan berjuang demi kebangkitan di berbagai bidang dalam hal mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain termasuk teknologi informasi, digitalisasi dan ekonomi.
Berbagai langkah strategis perlu disiapkan Presiden terpilih Prabowo Subianto agar Legacy Fundamental dalam 100 hari pertama beliau dapat terwujud dengan baik.
1. Road Map Transformasi Digital dan Rencana Aksi Strategis (RAS) sampai tahun 2045. RAS Transformasi Digital ini penting bagi percepatan Pembangunan Infrastruktur Internet, Kabel Serat Optik dan memastikan kehadiran BTS di setiap wilayah terpencil.
Terwujudnya percepatan dalam transformasi digital menjadi pendorong kemajuan ekonomi dan industri pariwisata di berbagai daerah.
Negara-negara berkembang yang kemudian terus bertumbuh menjadi negara Maju membutuhkan aksesibilitas, infrastruktur yang memadai dan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mewujudkannya.
2. Defence white Paper (Buku Putih pertahanan) dan Penguatan regulasi terkait.
Buku putih pertahanan dapat diiringi Road Map maupun Blue Print mengenai berbagai jenis ancaman dan skenario mengatasinya.
Linimasa strategis menghadapi berbagai ancaman juga penting di analisis melalui Lingkungan Strategis maupun kondisi Geopolitik saat ini.
Defence White Paper 2025-2045 akan menjadi pondasi awal dalam merumuskan segala kebijakan strategis baik untuk pertahanan maupun kebijakan lainnya.
Pendekatan yang digunakan tidak saja mengedepankan ancaman jangka pendek yang sudah jelas atau “Threats Based Planning” melainkan juga dengan “Capacity Based Planning”.
Ancaman terhadap keamanan nasional saat ini sudah berada dalam fase “multifaceted threats” dengan bentuk yang tidak bisa diprediksi dan langsung diselesaikan.
Pendekatan sistemik dengan skala yang berbeda akan sangat dibutuhkan pemerintahan di berbagai negara untuk menghadapi ancaman yang saling berkaitan.
Seperti bagaimana “Gibridnaya Voyna” dalam Perang Rusia Ukraina, Dinamika Laut China Selatan, Eskalasi Konflik di Papua, Konflik di Timur tengah dan turunnya aksi terorisme yang juga perlu diantisipasi ke depan.
Berbagai persiapan dalam transformasi digital dan penguatan pertahanan dalam keamanan nasional perlu menjadi perhatian utama pemerintah ke depan.
Hal ini membutuhkan tata kelola yang baik agar terciptanya LEGACY FUNDAMENTAL maupun FONDASI FILOSOFIS yang mendasarinya, sehingga Bangkit Menuju Indonesia Emas 2045 menjadi lebih terukur.
*Dosen-Pemerhati Intelijen dan Keamanan Nasional serta Direktur Eksekutif Lembaga Kajian INSS ( Intelligent and National Security Studies)