Bekasi – Bakal Calon Wali Kota Bekasi, H. Mochtar Mohamad, yang dikenal dengan singkatan M2, baru-baru ini mengumumkan serangkaian program ambisius dalam rangka kampanye pemilihan wali kota mendatang.
Dalam paparannya Jumpa Pers, Senin (6/5) di Kediamannya Bekasi Kota, Mochtar menyampaikan visi besar untuk meningkatkan kesejahteraan warga dan pelayanan publik di Kota Bekasi.
Salah satu program unggulan Mochtar adalah hibah sebesar Rp100 juta per tahun untuk setiap koperasi RW, dengan modal usaha sebesar Rp5 juta untuk setiap kepala keluarga.
“Program ini diharapkan dapat menggerakkan ekonomi lokal dan mendukung usaha kecil di tingkat RW,” ujarnya dihadapan para Wartawan pada Senin (6/5/24).
Selain itu, Mochtar berencana menyediakan ambulans untuk setiap klinik RW dan memperkuat akses kesehatan dengan menjamin BPJS Kesehatan gratis untuk semua warga Bekasi.
Dalam konteks pelayanan publik, Mochtar menjanjikan honor yang lebih baik bagi para perangkat daerah. Honor RW akan ditingkatkan menjadi Rp3 juta per bulan, RT menjadi Rp2 juta per bulan, kader posyandu sebesar Rp500 ribu per bulan dan DKM atau marbot sebesar Rp1 juta per bulan.
“Ini mencerminkan perhatian terhadap mereka yang bekerja keras di tingkat akar rumput untuk melayani masyarakat,” jelasnya.
Program sosial juga menjadi fokus penting dalam visi Mochtar. Ia berjanji untuk memberikan umroh gratis kepada pimpinan pondok pesantren, DKM, marbot, majelis taklim, dan menyediakan perjalanan ke tempat suci untuk umat Kristiani secara bertahap.
Selain itu, program bantuan bagi lansia dan beasiswa untuk anak yatim piatu menjadi bagian dari komitmen Mochtar untuk kesejahteraan sosial.
Dalam hal pengembangan sumber daya manusia, Mochtar berencana mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengatasi pengangguran dan memastikan warga Bekasi memiliki keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja.
Menyinggung masalah infrastruktur, Mochtar berkomitmen untuk mengatasi banjir dan memperbaiki sistem PDAM guna memastikan ketersediaan air bersih bagi warga.
Ia juga ingin meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui strategi intensifikasi dan ekstensifikasi untuk mendukung program-program pembangunan.
Terakhir, untuk mendukung kebutuhan spiritual dan ibadah warga, Mochtar mengusulkan hibah fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) untuk rumah ibadah, meskipun hal ini membutuhkan persetujuan DPRD.
Dengan serangkaian program tersebut, Mochtar Mohamad berharap dapat membawa perubahan signifikan bagi Kota Bekasi.
“Visi ini diharapkan dapat menarik perhatian dan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, seiring mendekatnya hari pemilihan wali kota,” pungkasnya. (Red).