Bekasi – Bakal Calon (Bacalon) Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad (M2) mengungkapkan apa yang menjadi alasannya, sehingga maju mencalonkan diri dalam Pilkada Kota Bekasi 2024.
Dalam obrolan yang berlangsung di acara Halal Bihalal GP Ansor semalam, M2 membeberkan alasan-alasan kenapa ia maju sebagai salah satu Bacalon Wali Kota Bekasi dari PDI Perjuangan (PDIP).
Alasan pertama adalah, hasil Pileg DPRD Kota Bekasi, kursi PDIP turun 3 kursi, dari 12 kursi menjadi hanya 9 kursi. Dengan demikian, PDIP harus berkoalisi dengan partai lain untuk tiket Pilkada 2024.
“Tiket Pilkada kan 10 Kursi, dan sampai saat itu belum mendapat Parpol (Partai Politik) untuk ikut gabung. Sementara Parpol lain akan gabung apabila M2 yang maju Pilkada 2024,” kata M2, Sabtu (04/5/2024).
Alasan kedua, lanjutnya, dalam Rakor Pilkada DPP PDIP di Menteng, Jakarta Pusat pada 29 April 2024 yang diikuti kader dari seluruh indonesia, ia didaulat untuk maju dalam perhelatan Pilkada Kota Bekasi Bekasi.
“Saya disuruh maju oleh Pimpinan Rapat DPP yakni Mas Utut Adianto (red-Ketua Fraksi DPR RI),” bebernya.
Alasan ketiga adalah adanya krisis figur kepemimpinan di Kota Bekasi Bekasi dewasa ini. M2 menilai, meski tahapan Pilkada di KPU sudah berjalan tetapi belum muncul adanya figur calon pemimpin yang mumpuni.
Bahkan, penjaringan dan pendaftaran Bacalon Wali Kota Bekasi di DPC PDIP sepi peminat. “Sedangkan pendaftaran Calon Wali Kota / Wakil Wali Kota mulai Bulan Agustus, tinggal tiga bulan lagi,” sambung Babeh M2, sapaannya.
Pendaftaran Bakal Calon walikota/wakil walikota
di DPC PDIP Kota Bekasi dibuka pada 1 april dan ditutup 20 April. Dalam rentang waktu tersebut, hanya 1 orang pendaftar dari internal partai, dan 1 orang eksternal.
Berbeda jauh dengan pendaftaran di DPC PDIP Kota Bogor, jumlah pendaftar mencapai 14 orang. Dari fenomena ini, M2 menilainya sebagai indikator gejala negatif di Kota Bekasi Bekasi.
Alasan keempat, ia melanjutkan, pada hari terakhir pengambilan Formulir di DPC PDIP, para Ketua RW di Forum RW Bekasi Utara mengambil formulir diantar ke rumahnya. Kemudian saat dibicarakan dalam rapat Partai DPD M2 dipersilakan maju di Pilkada Kota Bekasi.
“Dan kebetulan dalam tahapan awal rapat tentang Pilkada mengundang Bacawalkot dan DPC se-Jabar, dari Kota Bekasi calon internal tidak datang, dan DPC KSB tidak hadir pula, ini memperparah situasi,” keluhnya.
Kelima, alasan M2 maju dalam kontestasi politik di Kota Patriot adalah adanya kerinduan masyarakat akan sosok pemimpin yang humble. Pemimpin yang selalu mengayomi dan dekat dengan rakyat.
“Setiap hari telinga saya menerima omongan dan WA (pesan WhatsApp) dari orang yang saya kenal dan yang tidak kenal, sehingga minggu lalu rapat keluarga diputuskan saya maju Pilkada 2024,” tegasnya.
Bahkan para warga berdatangan kerumah saya mendorong agar maju dan mereka bergotong-royong membuat baliho dll.
Alasan keenam, M2 maju dalam Pilkada Kota Bekasi 2024 berkaitan dengan restu. Politisi senior PDIP ini bertemu dengan sejumlah pimpinan partai di Kota Bekasi, Jawa Barat, dan pimpinan pusat.
Dari pertemuan petinggi lintas partai tersebut, pada umumnya menyimpulkan restu bagi M2 untuk maju.
“Dari pimpinan lintas partai yang saya temui dan yang saya terima di rumah umumnya merestui saya maju. Saingan saya sekalipun merestui saya maju, bahkan ingin jadi pendamping saya. Anehnya ada yang mundur juga disampaikan ke saya,” katanya.
Alasan ketujuh yaitu ingin Mewujudkan Kota Bekasi yang Mandiri dan Madani Dengan Pendidikan, Kesehatan Gratis dan Kemandirian Ekonomi Keluarga terispirasi dengan Konsep Trisakti Bung Karno “Berdaulat dibidang Politik, Berdikari dibidang Ekonomi dan Berprikebadian dalam Kebudayaan”.
Selanjutnya, alasan yang kedelapan adalah adanya keinginan dari sosok M2 untuk mewujudkan Kota Bekasi yang Mandiri dan Madani (M2). Babeh M2 mengaku terinspirasi dari konsep Trisakti Bung Karno, untuk merealisasikan program pendidikan, kesehatan gratis dan kemandirian ekonomi keluarga.
“Saya terinspirasi dengan Konsep Trisakti Bung Karno, berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan,” pungkas Ketua Bapilu DPD PDIP Jawa Barat ini. (Red).