Surabaya–PELITA PRABU DAN PEMERINTAHAN ANTI KORUPSI DI JAWA TIMUR
Kemenangan rakyat ditandai dengan diumumkannya Prabowo Gibran menjadi pemenang pada kontestasi Pemilu 2024.
Berikut rilis selengkapnya yang diterima oleh awak media, Selasa (23/4)
Pada 22/4 gugatan sengketa pilpres yang dilayangkan pihak Anis dan Ganjar telah ditolak Mahkamah Konstitusi (MK). Dengan demikian kemenangan 02 sudah dianggap sah tinggal menunggu pelantikan untuk menuju kepemimpinan Indonesia melanjutkan Presiden Jokowi. Hal ini tidak bisa lepas dari kerja keras seluruh elemen relawan se-Indonesia dalam memastikan kemenangan satu putaran tersebut.
Menurut keterangan Ketua KPU Pusat, Hasyim Asy’ari bahwa Paslon nomer urut dua berhasil mendapat total suara 96.214.691 (58,58%) meninggalkan paslon nomer urut pertama dengan raihan suara 40.971.906 (24,94%) dan suara paslon ketiga di angka 27.040.878 (16,47%). Pernyataan ini disampaikan di Gedung KPU Jakarta pada Rabu (20/3). Arti angka tersebut mewakili suara hati nurani rakyat Indonesia dalam menetukan pilihan terbaik bagi keberlangsungan masa depan Indonesia.
Sebagai buah kesyukuran atas kemenangan Prabowo Gibran, Pelita Prabu Jawa Timur sebagai salah satu organ besar relawan nasional 02 berkomitmen untuk terus ada membantu realisasi program-program kepemimpinan mendatang. Pada lima tahun mendatang adalah keberlanjutan kerja-kerja Pelita Prabu Jawa Timur. Kepengurusan di level kabupaten dan kota di Jawa Timur sudah dibentuk untuk menopang program-program Prabowo Gibran di Jawa Timur.
Menurut Tias Adhi salah satu koordinator wilayah Pelita Prabu Jawa Timur, bahwa pergerakan Pelita Prabu adalah murni gerakan rakyat Jawa Timur pendukung 02. Organ ini yang akan terlibat menjadi salah satu mesin pelaksana dari sekian program Prabowo Gibran hingga dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Jawa Timur. Artinya bahwa gerbong relawan Pelita Prabu akan terus ada, mengawal dan membantu sampai selesai masa kepemimpinan Prabowo Gibran.
Pada kesempatan yang lain, Dewan Penasehat Pelita Prabu Jawa Timur dr. Andre Yulius menyatakan “Sambil menunggu momen Prabowo Gibran dilantik, organ relawan Pelita Prabu Jawa Timur berinisiatif merespon momen Pilkada dan Pilgub di Jawa Timur. Sebagai organ relawan besar, Pelita Prabu akan ikut intervensi mewarnai atmosfer politik di Jawa Timur. Sesuai kesepakatan bahwa jargon yang dipilih antara lain; Pelita Prabu Jawa Timur Mendukung Pemerintahan Bersih Tanpa Korupsi.
Mengaca pada problem korupsi yang terjadi hari ini di Sidoarjo, Andre merasa prihatin dan menyesalkan kejadian tersebut. Lebih lanjut, Dokter yang akrab dengan dunia pemberdayaan sosial ini mengatakan “Tiga kali kepemimpinan Sidoarjo kesandung persoalan korupsi tentunya sangat memalukan, dari sini menjadi contoh jika iklim perpolitikan kita belum sepenuhnya dewasa”
Hari ini aktifis-aktifis Pelita Prabu berusaha masuk dalam usaha mendukung paslon yang memiliki rekam jejak positif. Jejaring Pelita Prabu di level kabupaten dan kota di Jawa Timur sedang menyiapkan diri untuk tampil mengawal paslon-paslon terbaik dari putra daerah masing-masing. Demikian dengan keberadaan DPW Pelita Prabu Jawa Timur mengupayakan untuk terlibat mengawal kemenangan calon Gubernur terbaik yakni ibu Khofifah Indar Parawansa. Agenda ini sebagai ikhtiyar konkrit Pelita Prabu Jawa Timur untuk dapat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat hari ini.
Relawan Pelita Prabu Jawa Timur diharamkan untuk mendukung calon-calon yang terindikasi memiliki jejak rekam buruk, semisal pernah kesandung pelanggaran etika politik, korupsi, gratifikasi dan sejenisnya. Bagi Wiko Firdiansah Wakil DPW Pelita Prabu Jawa Timur, bahwa langkah ini diambil demi menjaga nama baik organisasi relawan yang artinya sama dengan menjaga marwah Prabowo Gibran. Kiranya organ relawan ini dapat berkontribusi sebaik mungkin bagi masa depan pembangunan Jawa Timur.
Pada lain kesempatan, I Wayan Budi Brahmana selaku Ketua relawan Pelita Prabu Jawa Timur pernah menyatakan bahwa Pelita Prabu dengan kekuatan yang saat ini dimiliki, sekiranya dapat memaksimalkan potensinya untuk menyokong pembangunan di Jawa Timur. “Turunan struktur relawan Pelita Prabu Jawa Timur sudah komplit di 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur, artinya ini adalah sebuah basis kekuatan” tandas Wayan menegaskan.
Bagi seorang Wayan, keberadaan relawan belum selesai setelah Prabowo Gibran menjadi Presiden dan Wakil Presiden, justru tugas baru relawan adalah ikut memastikan kepemimpinan 02 di Jawa Timur benar-benar dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Termasuk memberi warna terbaik bagi pemerintahan di Jawa Timur sekaligus sebagai mesin kontrol sosial dan politik yang ada pada hari ini.
“Jejaring Pelita Prabu adalah Penulis, Aktifis dan Pewarta, ini adalah modal sosial yang kita miliki untuk memastikan keberlanjutan pembangunan Jawa Timur akan semakin membaik” ujar Eulis Cahya Tarbiyah yang dipercaya sebagai Sekretaris organ relawan ini. Perempuan yang akrab dengan kostum cadarnya ini menambahkan bahwa Pelita Prabu harus dapat terus berjuang bersama pemerintah dan masyarakat demi Jawa Timur kondusif, toleran dan demokratis.
Ida Lifah sebagai bendahara DPW Pelita Prabu Jawa Timur menambahkan harapannya, agar semua kader relawan Pelita Prabu Jawa Timur harus menjadi corong kebenaran, jujur dan dapat berlaku amanah. Harapan ini baginya sebagai harapan terbaik agar Pelita Prabu Jawa Timur dapat terus eksis, berkembang dan dipercaya masyarakat seutuhnya. “Pelita Prabu ada untuk menjaga nama baik Prabowo Gibran sehingga menjadi catatan sejarah yang akan menginspirasi masyarakat secara luas” tandasnya bersemangat.
Sebagai organisasi di luar partai politik, Pelita Prabu adalah murni relawan yang memiliki visi misi kebangsaan dan berfalsafah pada Pancasila sebagai dasar bernegara. Pelita Prabu Jawa Timur akan terus mengkampanyekan narasi keberpihakan pada kepentingan masyarakat, berpihak pada kebenaran sekaligus berani berkorban menjaga keutuhan NKRI. Sebuah cita-cita kolektif yang disandarkan pada kesadaran akan pentingnya modal ini untuk menuju Indonesia Emas. Semoga.
Lipsus: Jalal