Banda Aceh – Liputan1 – Jaringan Aspirasi Rakyat Aceh melalui Juru Bicara Rizki Maulizar menyayangkan pernyataan Anggota DPR Aceh yang beredar di beberapa media.
Menurutnya, Anggota Dewan Perwakilan Aceh Irpannusri menyarankan PT Mifa Bersaudara di Meulaboh, Aceh Barat harus di ditutup hal itu di sampaikan dalam rapat paripurna tentang Penyampaian laporan Panitia Khusus (Pansus) DPRA 2024, di Gedung Parlemen pada Jumat, 27 September 2024.
Rizki Maulizar meminta Panitia Khusus (Pansus) DPR Aceh untuk membuka mata dan telinga dalam melihat dan mendengar masalah.
“Ayo kita buka mata dan telinga kita semua, Lihat 2650 tenaga kerja tetap yang bekerja di PT Mifa Bersaudara ditambah setiap seorang pekerja mempunya tanggung jawab minimal 3 keluarga di rumah, berapa udah manfaatnya, Apakah mereka akan di jadikan peganguran dan meningkatkan lagi kemiskinan di Aceh,,? oleh karena itu Panitia Khusus DPR Aceh harus memahami sedalam dalamnya terkait Hal ini,” ucapnya.
“Pt Mifa Bersaudara itu PAD terbesar, Pajak terbesar, Csr terbesar, Jika Pihak Panitia Khusus ini serius menutupi PT Mifa tersebut Ironis jika itu dikaitkan dengan politik Mari berfikir sehat,” Sambungnya lagi.
Menurut Rizki, Pemahaman Panitia Khusus (Pansus) DPR Aceh sangat keliru dalam Permintaan Penutupan PT Mifa Bersaudara Meulaboh Aceh Barat karna mereka perusahaan yang Legal dan mengapa terus bersuara untuk menutupnya sementara yang Ilegal tidak berani bersuara bahkan terkesan mengabaikannya.
“Pansus DPR Aceh tau gak ada beberapa tambang ilegal yang bertebaran di seluruh Aceh, Mengapa Pansus DPR Aceh menutup mata selama ini terkait tambang yang ilegal, Selama ini hal berkenaan tidak berani Panitia Pansus DPR Aceh mengatasinya, adapa,,???Bukan yang ilegal di urus, tapi ini malah yang sudah legal di suruh tutup,” ucapnya.
Tidak berhenti disitu, Rizki juga mengatakan Agar Panitia Khusus (Pansus) DPR Aceh Irpannusri jangan terlalu gegabah dalam mengambil keputusan yang di anggap benar, karena ini bisa menjadi malapetaka yang sangat besar bagi kalangan masyarakat sekitarnya.
“Ini menjadi pertanyaan besar bagi kita semua, ada apa dengan Panitia Khusus (Pansus) DPR Aceh secara SOP seharusnya yang kita berantaskan perusahaan yang di luar legalitas mungkin ini semua di jadikan momentum politik bagi Anggota DPR Aceh Irpannusri salah satu Anggota Panitia Khusus (Pansus). jangan gegabah, Ini bisa jadi malapetaka besar bagi masyarakat sekitar,” tutup Rizki Maulizar.
[Wahyu]