Opini : Hendra Saputra, S.Sos I
Banda Aceh -Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Aceh (PA) secara resmi telah mengumumkan calon Gubernur Aceh yang akan mendampingi Mualem pada Pilkada Aceh 2024 yang akan datang. Pengumuman yang disampaikan melalui ketua tim seleksi calon kepala daerah Partai Aceh (PA) Nurlis Efendi Kamis 15 Agustus 2024 itu, merekomendasikan ketua DPD I Partai Gerindra Aceh Fadhlullah (Dek Fad) untuk mendampingi Mualem 5 (lima) tahun mendatang.
Dipilihnya Dek Fad sebagai wakil Mualem memang menjadi tanda tanya banyak pihak. Pasalnya dalam seleksi yang dilakukan oleh Partai Aceh (PA) nama Dek Fad gugur dan tidak memenuhi syarat. Namun, di Partai Gerindra Aceh, Dek Fad masuk dalam salah satu calon wakil gubernur yang diusung oleh partai besutan presiden terpilih Prabowo Subianto tersebut.
Jika melihat kondisi Aceh saat ini, pasangan Mualem – Dek Fad merupakan representasi dan harapan untuk menuju Aceh Maju dan Bermartabat. Sebab, pengalaman Mualem sebagai Wakil Gubernur Aceh dan Dek Fad sebagai
sebagai anggota DPR RI komisi 1 dan juga sebagai ketua partai gerindra aceh yang notabene adalah partai nya presiden indonesia prabowo subianto, dipat di pastikan Dek Fad bisa menjadi jembatan untuk negoisasi antara Aceh dan Pusat seperti masalah dana otsus, bendera dan masih banyak masalah UUPA yang belum terealisasi.
Bukan hanya itu saja, terpilih nya Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia diyakini akan mampu memberikan kesempatan kepada Mualem -Dek Fad untuk melaksanakan program -program kerja yang pro rakyat dan meningkatkan ekonomi masyarakat Aceh. Disisi lain, mayoritas nya anggota DPRA dari partai Aceh juga memudahkan koordinasi dan komunikasi antara Eksekutif dan Legislatif dalam membangun Aceh yang maju dan bermartabat.
Begitupun, dukungan dari beberapa partai nasional seperti Demokrat, PKB, PPP, PKS, PDIP dan juga partai lokal seperti PNA semakin menambah keyakinan dan optimisme bahwa Mualem -Dek Fad akan mampu membawa Aceh menjadi lebih maju dan bermartabat.
Dukungan dari partai tersebut semata mata bukan hanya sesaat dan untuk kepentingan politik saja. Tapi, dukungan yang diberikan juga berupa ide dan gagasan dalam upaya membangun Aceh dari ketertinggalan dan menuju Aceh Maju dan Bermartabat
Penulis: Pemerhati Sosial Politik Aceh