Banda Aceh – Bakal Calon Gubernur Aceh Bustami Hamzah dinilai memiliki potensi untuk memenangkan Pilkada Aceh 2024 jika menggandeng pasangan yang tepat. Beberapa pertimbangan penting dalam menentukan bakal calon wakil Gubernur yakni potensi penambahan suara berdasarkan geopolitik, latar belakang dan trackrecord, dukungan partai pengusung dan berbagai aspek lainnya.
“Melihat sosok Bacalon Gubernur Bustami Hamzah yang merupakan tokoh asal pantai timur Utara yang lahir di Peusangan Bireuen dan besar di Kabupaten Pidie, maka secara geopolitik sangatlah ideal untuk mengambil bakal calon wakil dari tokoh wilayah Barat Selatan Aceh. Sehingga perpaduan pasangan Gubernur -Wakil Gubernur Aceh ke depannya lebih presentatif secara geopolitik,” ungkap Koordinator Gerakan Pemuda Negeri Pala (GerPALA), Fadhli Irman, Kamis 8 Agustus 2024.
Menurut Fadhli Irman, presentasi wilayah akan dapat menjadi magnet dukungan masyarakat untuk dan mempermudah kerja-kerja pemenangan politik nantinya serta menjadi pondasi untuk membangun Aceh secara berkeadilan. “Pak Bustami merupakan perwakilan tokoh Blahdeh (Sebelah) Seulawah, dan akan lebih ideal jika dipasangkan dengan tokoh Blahdeh (sebelah) Gurutee, sehingga bisa saling melengkapi,” ujarnya.
Irman juga memaparkan, jika berdasarkan variabel geopolitik dan primodial, maka dapat dilihat dari potensi DPT di Kawasan Barat Selatan Aceh yaitu Kabupaten Aceh Jaya sekitar 67.094 pemilih, Aceh Barat 143. 205 pemilih, Nagan Raya 122.188 pemilih, Simeulue 65.786, Aceh Barat Daya 109.578 pemilih, Aceh Selatan 169.168 pemilih, Subulussalam 64.744 pemilih, dan Aceh Singkil 86.556 pemilih/suara.
“Maka untuk 8 Kabupaten di Barat selatan terdapat setidaknya 828.329 suara yang berpotensi untuk digarap. Belum lagi jika pasangan Calon Wakil Gunernur yang diambil serta tim pendukungnya tersebut juga memiliki jejaring kuat di tiap Kabupaten/kota lainnya di Aceh,” jelasnya.
Kata Irman, kendatipun di tataran elit, isu primordial kedaerahan ini jarang diperhatikan, namun di masyarakat bawah isu ini juga menjadi pertimbangan yang kuat bagi pemilih. “Selain itu perlunya presentatif wilayah tersebut untuk meminimalisir ketimbang pembangunan, sehingga pembangunan yang berkeadilan yang selama ini dipindahkan masyarakat dapat terjawab dengan adanya perwakilan wilayah,”ujarnya.
Hal lainnya yang patut dilihat adalah dari 4(empat) nama bakal calon Gubernur tersisa dari seleksi yang diperkirakan mendampingi Muzakir Manaf nantinya tidak satupun berasal dari wilayah Barat Selatan. “Tentunya masyarakat Barat Selatan merasa terdiskriminasi dalam hal ini, karena dinilai selama ini ternyata Barat Selatan hanya dijadikan raket Bak Pisang, hanya suaranya yang diinginkan namun putra-putra terbaik Barat Selatan tidak dilirik sama sekali. Semangat yang tumbuh di masyarakat ini akan menjadi kekuatan bagi Putra Barat Selatan untuk ikut ambil andil dalam Pilkada Aceh 2024 ini,” ujarnya.
Lanjut Irman, untuk Putera Barat Selatan yang dianggap tepat mendampingi Bustami Hamzah dalam Pilkada 2024 tentunya diserahkan sepenuhnya kepada sang Bakal Calon Wakil Gubernur Aceh itu. “Tentunya dilihat siapa yang lebih cocok secara emosional sehingga bisa saling melengkapi, latar belakang, track record dan pengalaman, potensi penambahan suara, potensi dukungan dan mesin politik. Semua itu kita serahkan sepenuhnya kepada Pak Bustami Hamzah sebagai bakal calon Gubernur Aceh. Hal yang pasti, kebijakan Pak Bustami Hamzah dalam menentukan pasangan Bakal Calon Wakil Gubernur akan sangat mempengaruhi peluang kemenangan dan kemungkinan penambahan suara yang bagai diperoleh nantinya,”pungkasnya.
Adapun beberapa tokoh yang berpotensi untuk wakil Bustami Hamzah di Barat Selatan diantaranya :
1. H Aminullah Usman SE MM dari PAN (Mantan Direktur Utama Bank Aceh dan Mantan Walikota Banda Aceh)
2. Teuku Zulkarnaini/Ampon Bang dari Partai Golkar (Mantan Bupati Nagan Raya)
3. Tgk Abral Muda (Eks Kombatan GAM)
4. H Akmal Ibrahim SH (Mantan Bupati Aceh Barat Daya)
5. H Jamin Idham dari Partai Demokrat (Mantan Bupati Nagan Raya)
6. Prof Dr Jasman J Makruf M.Ba (Akademisi), dll