LIPUTAN 1.ONLINE | KAMPAR — (Siak hulu)–Perkembangan wilayah Kotamadya Pekanbaru pengaruhi wilayah Kabupaten Kampar Khususnya wilayah Desa Tanah Merah Kecamatan Siak Hulu. Pengaruh yang dimaksud ialah perkembangan Hunian masyarakat yang migrasi dari kotamadya Pekanbaru, dan mendiami daerah perumahan-perumahan yang ada di wilayah Desa Tanah merah
Buat jadi sorotan, terlihat tumpukan sampah di pinggir jalan tepat digerbang masuk simpang empat Jl. Karya IV Samping pabrik Gas Elpiji Desa Tanah Merah Kecamatan Siak Hulu, Jumat (19/07/2024).
Barangkali, diduga akibat pembiaran oleh perangkat pemerintah Desa Tanah Merah. Terbukti adanya tumpukan Sampah tak tertangani dalam tempo waktu lama di jalan Karya IV hilir mudik warga,dan masyarakat umum.
Jika, perangkat Pemerintah Desa melaksanakan tupoksi penangan melalui RT,RW,dan Badan Usaha Desa (BUMDES) kejadian bukit tumpukan sampah bakalan tak akan terjadi.
Tumpukan sampah dalam waktu lama akan timbulkan bau busuk menyengat bagi pengguna jalan,dan warga yang bermukim di sekitar tumpukan sampah, akibat yang di timbulkan bau busuk menyengat itu dapat pengaruhi Kesehatan, pencemaran udara, lingkungan, dan keindahan. Peristiwa tumpukan sampah yang terjadi itu harus segera di tangani, agar tak pengaruhi banyak Aspek.
Terkait keberadaan tumpukan sampah busuk yg terjadi tersebut, awak media lakukan peninjauan, serta temui, dan konfirmasi kepada Kadus yang mana beliau termasuk perangkat pemerintah Desa Tanah merah.
“Mengenai tumpukan sampah yang terjadi bukan wilayah saya, sebab wilayah tumpukan sampah terjadi saat ini di wilayah Kadus IV Desa Tanah Merah, Catur Rahman yang dapat menjelaskan, masalah tumpukan sampah itu bisa terjadi, sebab peristiwa tersebut diwilayahnya,” terangnya.
Selanjutnya, awak media coba lakukan konfirmasi lanjut ke Catur Rahman,beliau tak beri respon. Begitu juga kepada Rukun Warga ( RW), Busro sama halnya.
Sebelumnya, awak media telah temui warga berinisial St (50), untuk memperoleh keterangan lanjut.
“Saya sebagai warga tinggal di dekat tumpukan sampah tersebut, merasa tidak nyaman, akibat bau yang ditimbulkan. Apa lagi hujan datang, genangan air hujan dari tumpukan sampah tak dapat mengalir ke selokan, sehingga air tersebut mengalir kejalan aspal, lalu menggenangi jalan, dan ke halaman rumah saya. Tau sendiri kan, jika air genangan dari tumpukan sampah bau busuknya kagak ketulungan! Apa lagi, jika setiap pagi mau berangkat kerja, Saya wajib mencium uap busuk di timbulkan oleh adanya tumpukan sampah di pinggir jalan itu. Saya merasa heran mengapa bisa terjadi demikian? sementara Di desa tanah merah miliki BUMDES yang bisa tangani masalah sampah, juga ada kutipan iuran sampah bagi warga masyarakat Desa tanah merah,” tutupnya.***
Editor: HR