Mesuji Lampung – Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen untuk mewujudkan kemandirian pangan. Salah satunya adalah dengan optimalisasi lahan rawa sebagai lahan sub optimal untuk pertanian produktif di kabupaten Mesuji, Dengan harapan pemerintah dapat meningkatkan produksi padi dan penyerapan tenaga kerja. Selain itu, optimalisasi lahan rawa agar dapat meningkatkan ketahanan pangan daerah dan nasional Kabupaten Mesuji, Nasional khususnya
Namun sangat disayangkan bantuan Optimalisasi Lahan (Oplah) bantuan yang diberikan Kementrian Pertanian dengan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji dibidang olahan lahan rawa petani banyak yang tidak tersampaikan kepada petani, Melainkan diduga dana tersebut diselewengkan oleh oknum dengan berbagai cara mencari keuntungan pribadi untuk memperkaya diri dari bantuan Kementerian pertanian hingga para petani mengeluh.
Seperti yang dikeluhkan beberapa anggota kelompok tani yang berada di Desa Pangkal Mas Mulya, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji Lampung, sekaligus minta nama tidak mau disebutkan dalam pemberitaan Mengatakan kepada awak media sebagai berikut.
“Kami benar benar sangat mengeluhkan bantuan olahan lahan rawa yang telah diberikan pemerintah kepada kami para petani untuk mengolah lahan kami, namun bantuan tersebut tidak terealisasi sepenuhnya kepada kami, “ungkapnya
Sumber menambahkan, ” Bagai mana kami mau mengolah lahan itu mas, sedangkan kami hanya menerima 500 (lima ratus ribu rupiah) padahal itu udah jelas mas 900 ( sembilan ratus ribu rupiah) per hamparan atau satu H.
“Maka lahan disini banyak yang masih terbengkalai mas, Karena kami masyarakat miskin, Kalau hanya 500 ribu mas yang kami terima , ya mana cukup mas, dan biasanya bantuan olahan lahan tersebut, itu kita terima jadi, kita tau lahan kita sudah di olah seperti Membajak lain sebagai nya
Diminta dengan sangat kepada Dinas terkait Kabupaten Mesuji agar bisa usut tuntas atas adanya keluh kesah kami terkait bantuan yang wajib kami terima sebesar 900 ribu per Hektar, untuk kami mengolah lahan, Namun dari 900 ratus ribu itu cuma hanya tersampaikan kepada kami 500 ribu rupiah, Bagai mana mas kami harus mengolah lahan tersebut, kalau bantuan itu tidak disalurkan sepenuhnya.” Keluhnya
Ditempat terpisah Timbul Subagio saat dikunjungi awak media Dikediamannya mengatakan kalau Kelompok tani hanya mendapatkan sekitar seribu sekian hamparan saya,
” Ya bang benar yang saya tau kebetulan saya ketua nya, Kami di Desa Pangkal Mas Mulya ini hanya mendapatkan sekitar seribu hamparan saya, “ungkapnya
Disingung terkait keluhan para petani yang mendapatkan dana untuk olahan lahan rawa sebesar 500 ribu tersebut, Timbul mengatakan pusing gak mau membahas terkait hal itu.
“Saya pusing saya gak mau membahas masalah itu, semua sudah saya bagikan kepada petani,” cetusnya
Dari keluhan para petani tersebut, diduga kuat Timbul Subagio telah menyalahi aturan dalam pembagian dana olahan lahan rawa, Pasalnya dana tersebut diperuntukan untuk mengolah lahan seperti Membajak lain sebagainya, bukan untuk di bagi bagikan.
Selain itu diduga Timbul Subagio telah melakukan penyimpangan dalam penyaluran dana bantuan olahan lahan rawa yang di kelolanya seluas 353 H, jika dikalikan. 900 x 353 maka dengan total anggaran sebesar Rp. 317.700. (Tiga ratus tuju belas juta tuju ratus ribu rupiah) Sangat Fantastis diduga dana tersebut banyak di pergunakan olah oknum Ketua Gapoktan Desa Pangkal Mas Mulya Timbul Subagio untuk Memperkaya diri.
Diminta kepada aparat penegak hukum (APH) dapat melakukan Audit terkait dengan adanya dugaan penyelewengan bantuan Olahan lahan rawa di desa Pangkal Mas Mulya, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji Lampung
Red