Liputan 1.online |Pekanbaru – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, Budi Argap Situngkir, dalam kunjungannya ke Rumah Tahanan Negara Kelas I Pekanbaru Kamis (24/10/2024), menekankan pentingnya pemanfaatan lahan kosong di dalam rutan untuk mendukung ketahanan pangan.
Dalam arahannya, Kakanwil menyampaikan, “Sesuai dengan 6 Arahan Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan telah memberikan arahan yang sangat jelas, salah satunya adalah membangun ketahanan pangan oleh Warga Binaan. Lahan ini adalah potensi besar yang harus kita manfaatkan.”ujar Budi Argap Situngkir.
Didampingi Kepala Divisi Pemasyarakatan, Ricky Dwi Biantoro, dan disambut langsung oleh Kepala Rutan Pekanbaru, Bastian Manalu, Kakanwil secara langsung meninjau lahan kosong tersebut. Ia mendorong jajaran rutan untuk segera melakukan penanaman berbagai jenis tanaman pangan yang dapat dikonsumsi. “Selain sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan, kegiatan pertanian ini juga dapat menjadi sarana pembinaan bagi warga binaan,” ujar Budi Argap.
Lebih lanjut, Budi Argap juga menyoroti keberadaan kolam ikan di Rutan Pekanbaru. Ia berharap kolam ikan ini dapat dikelola dengan lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan memberikan manfaat bagi warga binaan. “Dengan adanya lahan pertanian dan kolam ikan, Rutan Pekanbaru bisa menjadi pusat ketahanan pangan sekaligus destinasi wisata agro yang menarik,” imbuhnya.
Usai meninjau lahan, Budi Argap memberikan pengarahan kepada seluruh petugas Rutan Pekanbaru. Dalam arahannya, Kakanwil menegaskan pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan rutan. Ia juga mengingatkan seluruh petugas untuk tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. “Saya tekankan kepada seluruh petugas untuk tidak bermain-main dengan narkoba. Kita harus pastikan tidak ada peredaran narkoba di dalam rutan,” tegas Budi Argap.
Budi Argap juga memberikan motivasi kepada seluruh petugas untuk selalu meningkatkan kualitas diri. “Hidup ini harus jeli membaca peluang. Manfaatkan setiap kesempatan untuk mengembangkan diri,” ujarnya.
Terkait dengan kondisi overkapasitas yang terjadi di Rutan Pekanbaru, Kakanwil menyampaikan bahwa hal ini menjadi perhatian serius. Saat ini, Rutan Pekanbaru dihuni oleh 1859 orang, sementara kapasitas huniannya hanya 561 orang. “Kondisi overkapasitas ini tentu menjadi tantangan tersendiri. Namun, saya yakin dengan kerja sama yang baik, kita dapat mengatasi masalah ini,” tutup Budi Argap.
Editor: Hamdi Ramadhan