Limbah Plastik Ancam Lingkungan, MASINDO Dorong Penguatan Edukasi Sadar Risiko

LIPUTAN 1

- Redaksi

Selasa, 23 Juli 2024 - 20:56 WIB

60254 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO), Sumber: VRITIMES.com

Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO), Sumber: VRITIMES.com

Limbah plastik memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap keberlangsungan lingkungan di Indonesia. Untuk meminimalkan dampak yang besar bagi lingkungan, Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) mendorong penguatan edukasi sadar risiko di masyarakat sedari dini guna mengurangi pemakaian barang-barang berbahan plastik.

Jakarta – Limbah plastik memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap keberlangsungan lingkungan di Indonesia. Untuk meminimalkan dampak yang besar bagi lingkungan, Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) mendorong penguatan edukasi sadar risiko di masyarakat sedari dini guna mengurangi pemakaian barang-barang berbahan plastik.

Anggota MASINDO sekaligus pengamat kebijakan publik dari Center of Youth and Population Research (CYPR), Boedi Rheza, menjelaskan, plastik selama ini sering dianggap sebagai barang praktis yang digunakan untuk mendukung aktivitas harian. Kenyataannya, jika tidak dikelola dengan baik, limbah plastik berpotensi besar merugikan lingkungan.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Penggunaan plastik di Indonesia telah mencapai angka yang mengkhawatirkan, di mana setiap tahunnya meningkat pesat. Sayangnya, tingkat daur ulang plastik masih rendah terutama di daerah perkotaan,” ujar Boedi.

Berdasarkan data Making Oceans Plastic Free pada 2017 dilaporkan bahwa terdapat 187,2 miliar kantong plastik yang digunakan di Indonesia setiap tahunnya. Dengan tingkat pemakaian yang tinggi tersebut, per tahun 2022, total sampah plastik di Indonesia sudah mencapai 12,5 juta ton (Kompas.com, 2023). Bahkan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat tingkat daur ulang limbah plastik di perkotaan, terutama Pulau Jawa, hanya mencapai 11,8% pada tahun 2020.

Dengan tingkat daur ulang limbah plastik yang rendah, risiko pencemaran terhadap lingkungan semakin tinggi. Boedi mencontohkan plastik Polyethylene Terephthalate dan High-Density Polyethylene, yang umumnya digunakan untuk botol air mineral serta kemasan produk pembersih, membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk terurai sepenuhnya.

“Tidak hanya merusak kelangsungan lingkungan, termasuk ekosistem di laut dan darat, limbah plastik juga dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Limbah plastik, yang terurai menjadi partikel disebut mikroplastik, masuk ke dalam makanan yang kita konsumsi berpotensi menjadi racun,” kata Boedi.

Pemerintah, ujar Boedi, sudah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi limbah plastik dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga dan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Sampah Spesifik. Pemerintah bahkan berencana untuk mengenakan cukai pada plastik untuk mengurangi sampah plastik mulai tahun 2024.

Namun, dengan masih rendahnya kesadaran publik mengenai bahaya limbah plastik, maka perlu diperkuat edukasi sadar risiko agar masyarakat mulai mengurangi penggunaan barang-barang berbahan plastik. Upaya tersebut tentunya perlu melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk pemerintah dan publik.

“MASINDO siap berkolaborasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk memberikan edukasi serta informasi peningkatan kesadaran akan risiko dari penggunaan barang-barang berbahan plastik,” tegas Boedi.

Kolaborasi lintas sektor tersebut diharapkan dapat mendorong setiap individu untuk mengurangi penggunaan plastik dengan beralih ke produk alternatif yang ramah lingkungan. Misalnya, penggunaan tas belanja berbahan kain, menggunakan alat makan dari kayu, dan melakukan 3R (Reduce, Reuse, and Recycle). Masyarakat juga dapat melakukan daur ulang plastik melalui pengembalian ke bank sampah.

“Perubahan gaya hidup ke arah ramah lingkungan akan mengurangi penggunaan plastik secara bertahap, sehingga kita dapat melindungi sekaligus mencegah risikonya,” kata Boedi.

Press release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Mengukur Jejak Karbon Lebih Mudah, Kini “IMBANGI” Bisa Disematkan di Website Anda
Berpotensi Melesat Jauh, Akankah Harga Tertinggi XRP Tercapai Tahun Ini?
Transformasi Bisnis Lewat Merek: Kolaborasi Kartini Djohan Consulting dan Komunitas Wanita Berbisnis Bogor
Dokumen Penting untuk Pendaftaran KITAS di Indonesia
Menjamin Penyewaan Gudang di Indonesia untuk Bisnis Asing
Penjelasan Detail Sertifikasi Halal di Indonesia
Nestlé MILO Gelar Penanaman 15.000 Mangrove dari Donasi “MILO ACTIV Indonesia Race 2023”
Panduan untuk Menyusun Kontrak Kerja di Indonesia
Berita ini 21 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 29 Januari 2025 - 00:34 WIB

Panglima TNI Mungkin Belum Tau Ada Oknum Praka NM Yang Dilaporkan Berjinah Dengan Istri Sahabat nya Yang Diduga Kebal Hukum ??

Selasa, 28 Januari 2025 - 22:22 WIB

Polda Sumut Tuntaskan Kasus Pencemaran Nama Baik di Media Sosial, Putri Purwanto Apresiasi Kinerja Polisi

Jumat, 24 Januari 2025 - 00:42 WIB

FAKTA dan REALITA PT Medan Canning Lakukan Penjajahan Kepada Karyawan

Jumat, 24 Januari 2025 - 00:34 WIB

Miris!!! Hampir 1 Tahun Laporan Dugaan Perzinahan Mengendap, Suami Datangi Pomdam I/BB

Kamis, 23 Januari 2025 - 22:22 WIB

Luar Biasa !! Universitas Audi Indonesia Menerima 3 Penghargaan Sekaligus Dari LLDIKTI Wilayah I

Rabu, 18 Desember 2024 - 23:37 WIB

Permasalahan Bangunan Ray Cafe Dan Munculnya Ketua DPRD Kota Medan Wong Cun Sen Tak Perlu Dibesar-besarkan . Ini Kata Ketum MPSU

Senin, 21 Oktober 2024 - 00:32 WIB

Lapak Judi Bebas Beroperasi Dijalan Bunga Rampe Raya Kel.Siamalingkar B Kec.Medan Tuntungan Warga: Polisi Ngapain Aja?

Senin, 14 Oktober 2024 - 08:49 WIB

Pelantikan DPC GRIB Jaya Medan, Hercules Rosario Marshal Tekankan Sinergi dengan Pemerintah

Berita Terbaru

HUKUM & KRIMINAL

Tegas, Imigrasi Kendari Deportasi 1 WNA Asal China yang Bermasalah

Rabu, 29 Jan 2025 - 00:11 WIB