Kepri – Dalam rangka menghindari penyalahgunaan Narkotika dan Obat-obatan terlarang, Kejati Kepri melakukan tes Urine kepada seluruh pegawai lingkungannya yang dilaksanakan di Aula Sasana Baharuddin Lopa Kejati Kepri, Rabu (03/07/2024).
Kegiatan tersebut diikuti Kepala Kejati Kepri Teguh Subroto, S.H.,M.H., Wakil Kepala Kejati Kepri Sufari, S.H., M.Hum., para asisten, Kepala Seksi, Jaksa Fungsional dan seluruh Pegawai Tata Usaha pada Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau.
Kasi Penkum Kejati Kepri Denny Anteng Prakoso, S.H., M.H., dalam rilisnya menjelaskan, pemeriksaan urine ini dilakukan dalam rangka menindak lanjuti Surat Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejagung RI terkait pelaksanaan Instruksi Presiden RI Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika Prekursor Narkotika (P4GN) tahun 2020 – 2024 dimana salah satu butirnya terkait pelaksanaan tes Urine bagi Aparatur Sipil Negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Proses pemeriksaan Urine tersebut dilakukan tim dokter RSUD Raja Ahmad Tabib Propinsi Kepri yang diawasi langsung oleh Kajati Kepri Teguh Subroto, S.H., M.H., didampingi Wakajati Kepri Sufari, S.H., M.Hum., serta para Asisten Kejati Kepri.
Hasil pemeriksaan tes Urine uji Narkoba akan dilaporkan langsung kepada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung RI melalui Direktur Tindak Pidana Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya.
Dari hasil pemeriksaan Urine yang dilakukan terhadap seluruh pegawai Kejati Kepri, tidak ada ditemukan yang mengandung senyawa Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya atau dinyatakan Negatif ( – ).
Hal ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen Kejati Kepri dalam rangka melakukan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika atau Prekursor Narkotika (P4GN) agar seluruh pegawai Kejati Kepri dapat melaksanakan tugas dan fungsi serta dapat dijadikan role model atau tauladan bagi masyarakat khususnya lingkungan masyarakat Propinsi Kepri agar dapat menjauhi Narkotika dan Obat-obatan terlarang lainnya.
[Maklum Nainggolan].
