Singkil – Khabar Penjabat (Pj) Bupati Aceh Singkil, Azmi melakukan pengancaman hingga upaya pemukulan terhadap salah seorang mantan pegiat antikorupsi Abdul Gafur dinilai terlalu dibesar-besarkan dan tidak mendasar. Pasalnya Azmi mengaku tidak ada kejadian pengancaman apalagi pemukulan tersebut.
Pj Bupati Aceh Singkil Drs Azmi juga secara tegas membantah dirinya ada mengancam apalagi memukul seorang warganya, seperti yang di beritakan di salah satu media online beberapa waktu lalu.
”Pemberitaan itu terlalu dibesar-besarkan, saya tdk ada mengancam apa lagi mau memukul, saksi di situ ada,” ujar Azmi, Rabu 29 Mei 2024 malam.
Azmi mengatakan, dirinya hanya berbincang – bincang ringan dengan Abdul Gafur di dalam mobil seputar pembangunan di Aceh Singkil.
“Kalau berargumentasi di dalam mobil benar itu ada, dan sesudah kami bincang-bincang di mobil, sebagai pemimpin yang terbuka dengan rakyatnya tentunya kita diskusikan dan saling menyampaikan argumentasi. Setelah itu, kami bermaaf – maafan, dia minta maaf saya juga minta maaf. Kemudian saya antar dia kembali ke tempat semula dan lalu saya kekediaman saya, selesai”, jelasnya.
Bahkan, kata Azmi, pada sore harinya dia masih sempat ngopi bareng dengan Gafur di sebuah warung kopi.
“Tadi sore kami bincang – bincang di warung, banyak hal kami bahas tentang hal terkini dan bagaimana membangun Aceh Singkil. Lihat saja gestur dalam photo kami, saya pikir santai saja”, pungkasnya.
Sebelumnya sempat beredar informasi oleh salah satu media online bahwa pegiat Forum Anti-Korupsi dan Transparansi Anggaran (FAKTA) Abdul Gafur mendapat ancaman hingga diajak duel
karena postingan facebook berisi kritikan terhadap kinerja pemerintahan setempat. Namun, ternyata faktanya hanya sebatas diskusi hingga argumentasi ringan di dalam mobil dan di warung semata. Bahkan di dalam foto pertemuan Azmi dan Abdul Gafur terlihat keduanya senyum sembari salam komando.