Fitrawandi Daud, saat di Sirkuit Bahrain
TURKI | Diaspora Indonesia-Qatar Fitrawandi Daud mengapresiasi adanya World Gayonese Community (WGC). “Keberadaaan WAC ini sangat diapresiasi sekali, sebagai wadah saling sharing sesama para ekspatriate Gayo maupun sesama warga Gayo ada di mana pun. Salah satu contohnya, bisa berbagi informasi tentang beasiswa, sekolah dengan biaya mandiri maupun kesempatan kerja di luar negeri. Pada akhirnya, bisa memberikan informasi bagi para warga Gayo yang lain untuk berani melangkah ke luar,” kata Fitrawandi Daud, selepas kegiatan bincang “S-1 Biaya Mandiri ke Turki” World Gayonese Community, Selasa (7/5/2024)
Lebih lanjut, disebutkan diaspora Gayo asal Bintang tersebut, selama ini, dia hanya mengikuti diaspora Aceh di Qatar. “Syukur alhamdulillah, sekarang, ada komunitas orang Gayo sekarang, yang sudah beranggotakan 26 negara. Di Qatar sendiri, ada 3-4 kepala keluarga (KK) orang Gayo. “Kami berenam, saya dan istri dan empat anak: dua perempuan dan dua laki-laki. Yang sulung, sedang kuliah di Malaysia. Yang nomor dua, insyaAllah tahun ini kuliah. Rencana di Malaysia, Qatar atau di Australia. Yang nomor tiga, kelas 10 dan yang bungsu kelas 2,” sebutnya.
Kegiatan bincang “S-1 Biaya Mandiri ke Turki” World Gayonese Community, sambungnya, juga dinilai sangat positif. “Memberikan gambaran informasi kepada orang Gayo di mana pun terkait kuliah biaya mandiri (S-1) di Turki) dan bisa membantu anak-anak Gayo yang mau kuliah di Turki, yang lebih murah dibandingkan di Indonesia, dengan kualitas standar Eropa. Termasuk, buat anak saya yang nomor dua. Barangkali, mau juga kuliah ke Turki, sebagai alternatif pilihan, selain tiga negara tadi,” sebut Fitrawandi yang ikut menginisasi Komunitas Gayo Peduli bersama dua sahabat Gayonya yang lain.
Kegiatan bincang “S-1 Biaya Mandiri ke Turki” dinarasumberi Asifa Pinta Tiara (mahasiswi Perdangangan Internasional dan Logistik Kahramanmaraş Sütçü İmam Univesitesi) dan Alfi Syahrin (mahasiswa Gastronomi Anadolu Univertesi) serta dimoderatori Yusradi Usman al-Gayoni (inisiator World Gayonese Community/Diaspora Indonesia-Inggris) yang saat ini tinggal di London. Bincang “Kuliah Biaya Mandiri ke Turki” merupakan kegiatan kedua World Gayonese Community, yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada pelajar SMA/MA/SMK Gayo-Alas yang ada di Indonesia, khususnya di Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues, dan Bener Meriah, yang akan melanjutkan kuliah di dalam dan di luar negeri, khususnya ke Turki. (RED)