Aceh Timur – Menyikapi efek kisruh internal di tubuh KONI Aceh Timur yang masih berlanjut, Presidium
Keluarga Besar Masyarakat Aceh Timur (KBM-ATIM) memandang perlu dan layak memberikan pandangan, saran serta langkah solusi untuk mengakhiri permasalahan tersebut dalam kerangka persaudaraan dan silaturrahim.
Hal ini merupakan rangkuman kesepahaman bersama di KBM-ATIM yang disampaikan oleh Alhadi mewakili teman dan rekan lainnya yang juga sebagai pendiri dan Presidium Wadah
Persaudaraan Masyarakat Aceh Timur yang tersebar di berbagai daerah.
Disampaikan oleh Alhadi, Senin (01/04/2024), kami memandang kisruh yang terjadi di tubuh internal KONI Aceh
Timur adalah permasalahan kecil yang lazim terjadi pada sebuah Organisasi atau lembaga terutama terkait isu suksesi.
Seperti diketahui permasalahan tersebut telah berbuntut panjang sampai kepada ranah hukum di Kepolisian sehingga 4 (empat) orang saudara kita warga Aceh Timur berada dalam tahanan dari sejak Awal Ramadhan 1445 H sampai dengan saat ini.
Kami juga mempunyai pandangan bahwa persoalan ini sangat layak dan sewajarnya dapat diselesaikan dengan jalan Musyawarah Mufakat, rembuk tokoh atau mediasi oleh para pihak
yang dianggap kredibel dan netral dengan kesepakatan bersama, saling memahami dan dapat menurunkan tensi
potensi kisruh berlarut.
Alhadi dalam kapasitasnya sebagai salah seorang pendiri dan presidium KBM-ATIM juga menambahkan, kiranya saran kami kepada KONI ACEH selaku induk organisasi di tingkat Propinsi agar segera mengambil langkah tindakan pendekatan mempertemukan para pihak.
yang berkisruh untuk dapat menempuh jalan perdamaian dengan semangat ukhuwah islamiyah sebagaimana juga telah disampaikan oleh tokoh Ulama beberapa waktu lalu, langkah-langkah ini tentunya dapat ditempuh dengan berbagai cara termasuk bila
dimungkinkan restorative justice atau solusi lainnya.
Terakhir Alhadi mengatakan, himbauan ini kami sampaikan dengan penuh rasa kekeluargaan dan semangat mempererat ukhuwah apalagi dalam bulan suci Ramadhan dan menyambut Idul Fitri untuk kembali suci dan saling memaafkan. Demikian Keluarga Besar Masyarakat Aceh Timur Alhadi mengatakan. [Red]