Intan Jaya. Papua | Kepala bandar udara Bilorai sugapa intan jaya bapak Sunarso yang semenjak dilantik sebagai kepala bandara Bilorai hingga berita ini diturunkan tidak aktif bekerja di sugapa .
Sunarso diduga lebih banyak di nabire sehingga kondisi bandara tidak teratur dan tidak terawat, Belum lagi dalam pelayanan transportasi yang tidak bagus dan tidak terlaksana dengan baik karena tidak pernah ditempat dan tidak pernah turun kelapangan.
Ada Oknum, yang bermain harga tiket yang gila-gilaan sehingga memberatkan.
Jasa trasportasi mahal dari nabire sugapa maupun sugapa nabire dan timika sugapa maupun sugapa timika.
Harga tiket nabire sugapa dan sugapa nabire di harga 5.000.000(lima juta rupiah) dan tiket harga subsidi yang 400 jadi 2.700.000 (dua juta tujuh ratus).
Kami Mahasiswa intan jaya dan mahasiswa Papua tengah memohon kepada pemerintah khususnya Menhub .dan Dirjen Perhubungan udara agar segera turunkan tim mengevaluasi kinerja kepala Bandara Bilorai sugapa.
Karena sudah tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.Terhadap penguna jasa trasportasi udara. Tidak berikan Pelayanan dengan baik.
Saya menindak lanjuti keluhan masyarakat ujar Roni loven Duwitau ketika di wawancara media ini 26 Maret 2024.lanjut Roni.
Masyarakat berharap agen penjualan tiket di sugapa yang diatur saudara Ramli Dwantoro.Dan yang bersangkutan PNS di bandara Bilorai intan jaya Ramli hanya menempatkan petugas pegawai honorer, Pelayanan bandara bilorai semuanya di tanggani oleh Faisal yusuf .
Sedangkan saudara Ramli Dwantoro hanya domisili di nabire dan dana penjualan tiket dikirim dari intan Jaya ke nabire.
Kami Minta Bapak Presiden, Bapak mentri, Sekjen dan Dirjen segera tindak anjuti persolaan tersebut.
Intan jaya adalah daerah konflik sehingga kepala Bandara harus orang yang berpengalaman atau situasional yang mana bisa mengerti ekonomi masyarakat dan Kepala bandara yang berpengalaman/situasional
Ini adalah Permintaan dari Masyarakat
1. Masyaraka intan jaya minta ganti kepala bandara Bilorai Bapak sunarso dan kedua pegawai saudara Ramli dwantoro dan saudara Faisal Yusuf agar kedua pegawai tersebut dimutasikan dari intan Jaya (bandara Bilorai) beserta Riski (alias Iki).
2. Masyarakat dan mahasiswa minta harga tiket di turun khan sesuai dengan harga normal.
3. Jika poin 1 & 2 tidak di respon balik dalam 1 minggu ini kami akan konsolidasi massa dan aksi Besar-besaran di ibu kota provinsi papua tengah dan ibu kota kabupaten intan Jaya,
Pungkas Roni loven menutup wawancara.
(Tim Media)